Dyspareunia

Minggu, 27 Maret 2011

Dyspareunia

Yakni nyeri saat berhubungan intim pada wanita. Penyebab rasa nyeri saat berhubungan intim pada wanita bisa karena penurunan hormon kewanitaan sehingga miss.V kekeringan. 80% wanita kesakitan saat berhubungan intim dikarenakan faktor fisik, sisanya psikologis.  
Sumber : twitter blogDokter 

OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN PADA ARITMIA JANTUNG

Jumat, 31 Desember 2010


Aritmia jantung sering merupakan masalah dalam praktek klinik, yang timbul hingga 25% pada pasien yang diobati dengan digitalis, 50% pada pasien yang dianestesi, dan lebih dari 80% pada pasien infark miokard akut. Aritmia mungkin memerlukan pengobatan, karena kontraksi yang terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak sinkron akan mengurangi curah jantung.

FARMAKOLOGI DASAR OBAT ANTIARITMIA

Aritmia disebabkan karena aktivitas pacu jantung yang abnormal atau penyebaran impuls abnormal. Jadi, pengobatan aritmia bertujuan mengurangi aktivitas pacu jantung ektopik dan memperbaiki hantaran atau pada sirkuit reentry yang membandel ke pergerakan melingkar yang melumpuhkan. Mekanisme utama untuk mencapai tujuan adalah,
Hambatan saluran natrium
Hambatan efek otonom simpatis pada jantung
Perpanjangan periode refrakter yang efektif
Hambatan pada saluran kalsium

OBAT-OBAT ANTIARITMIA SPESIFIK
Obat antiaritmia telah lama dibagi atas empat golongan yang berbeda atas dasar mekanisme kerjanya. Golongan I terdiri atas penghambat saluran natrium, semuanya memiliki sifat seperti anestesi lokal. Golongan I sering dibagi menjadi sub bagian tergantung pada kelangsungan kerja potensial; Golongan IA memperpanjang, IB memperpendek, dan IC tidak mempunyai efek atau dapat meningkatkan sedikit berlangsungnya kerja potensial. Obat yang mengurangi aktivitas adrenalin merupakan Golongan II. Golongan III terdiri atas obat yang memperpanjang periode refrakter efektif oleh suatu mekanisme berbeda daripada hambatan saluran natrium.

OBAT PENGHAMBAT SALURAN NATRIUM (GOLONGAN I)
KUINIDIN (GOLONGAN IA)
Kuinidin merupakan obat paling umum yang digunakan secara oral sebagai antiaritmia di Amerika Serikat. Kuinidin menekan kecepatan pacu jantung serta menekan konduksi dan ekstabilitas terutama pada jaringan yang mengalami depolarisasi.
Kuinidin bersifat penghambat adrenoseptor alfa yang dapat menyebabkan atau meningkatkan refleks nodus sinoatrial.
Efek ini lebih menonjol setelah pemberian intravena.
Biasanya diberikan peroral dan segera diserap oleh saluran cerna. Digunakan pada hamper segala bentuk aritmia.

PROKAINAMID (GOLONGAN IA)
Efek elektrofisiologik prokainamid sama seperti kuinidin. Obat ini mungkin kurang efektif pada penekanan aktivitas pacu ektopik yang abnormal tetapi lebih efektif pada penghambatan saluran natrium pada sel yang mengalami depolarisasi.
Prokainamid mempunyai sifat penghambat ganglion. Dengan konsetrasi teraupeutik, efek pembuluh darah perifernya kurang menonjol daripada dengan kuinidin.
Prokainamid aman diberiakan intravena dan intamuskular serta diabsorbsi baik melalui oral dengan 75% keberadaan bilogik sistemik.

DISOPIRAMID (GOLONGAN IA)
Disopiramid fosfat erat hubungannya dengan isopropamid, obat yang telah lama digunakan dengan sifat antimuskariniknya.
Efek antimuskarinik terhadap jantung bahkan lebih jelas daripada kuinidin. Karenannya, obat yang memperlambat hantaran atrioventrikular harus diberikan bersama-sama dengan disopiramid pada pengobatan kepak serambi atau fibrilasi atrium.

IMIPAMIN (GOLONGAN IA)
Imipramin adalah antidepresan trisiklik yang juga mempunyai aktivitas antiaritmia. Kerja elektrofisiologik dan aktivitas dalam klinik adalah sama dengan kuinidin. Dosis permulaan sebaiknya lebih kecil, sebab efek samping obat ini sangat menonjol dan dikurangi sambil meningkatkan dosis perlahan-lahan.

AMIODARON (GOLONGAN I, II, III, & IV)
Sangat efektif terhadap bermacam-macam aritmia, tetapi efek samping yang menonjol dan sifat farmakokinetik yang tidak biasa menyebabkan penggunaannya dibatasi di Amerika Serikat.

LIDOKAIN (GOLONGAN IB)
Lidokain adalah obat antiaritmia yang paling lazim dipakai dengan pemberian secara intravena. Insidens toksisitasnya rendah dan mempunyai efektivitas tinggi pada aritmia dengan infark otot jantung akut.
Lidokain merupakan penghambat kuat terhadap aktivitas jantung yang tidak normal, dan tampaknya selalu bekerja pada saluran natrium.
Karena obat ini merupakan metabolisme hati pada lintas pertama, hanya 3% lidokain yang diberikan per oral terdapat dalam plasma. Lidokain adalah obat pilihan untuk menekan takikardia ventrikel dan fibrilasi setelah kardioversi.

TOKAINID & MEKSILETIN (GOLONGAN IB)
Tokainid & Meksiletin adalah turunan lidokain yang tahan terhadap metabolisme hati pada lintasan pertama. Karena itu dapat digunakan melalui oral. Kedua obat menyebabkan efek samping neurologik, termasuk tremor, penglihatan kabur, dan letargik.

FENITOIN (GOLONGAN IB)
Karena efektivitasnya terbatas, maka hanya dipertimbangkan sebagai obat barisan kedua pada pengobatan aritmia.

FLEKAINID (GOLONGAN IC)
Flekainid adalah penghambat saluran natrium yang kuat terutama digunakan untuk pengobatan aritmia ventricular. Flekainid dipakai sebagai cadangan mutakhir untuk pasien takiaritmia ventricular yang berat dengan resiko rasio manfaat lebih menguntungkan.

PROPAFENON (GOLONGAN IC)
Mempunyai struktur mirip dengan propranolol dan mempunyai aktivitas penghambat beta yang lemah. Spectrum kerjanya mirip dengan kuinidi. Potensi penghambat saluran natrium mirip dengan flekainid.

MORISIZIN (GOLONGAN IC)
Menghasilkan berbagai metabolit pada manusia, beberapa diantaranya mungkin aktif dan mempunyai waktu paruh yang panjang. Efek samping yang lazim terjadi adalah kepala pusing dan mual.


OBAT-OBAT PENGHAMBAT ADRENOSEPTOR BETA (GOLONGAN II)

Propanolol dan obat sejenisnya mempunyai sifat antiaritmia karena kemampuannya sebagai penghambat reseptor beta dan efek terhadap membrane secara langsung.

OBAT-OBAT YANG MEMPERPANJANG PERIODE REFRAKTER EFEKTIF DENGAN MEMPERPANJANG AKSI POTENSIAL (GOLONGAN III)

    BRETILIUM
Obat ini mempengaruhi pelepasan ketekolamin saraf tetapi juga mempunyai sifat sebagai antiaritmia secara langsung. Bretilium memperpanjang masa kerja potensial ventrikel (bukan atrium) dan efektif terhadap periode refrakter. Jadi, bretilium dapat mengubah pemendekan masa kerja potensial yang disebabkan oleh iskemik.
Efek samping utama adalah hipotensi ortostatik. Mual dan muntah dapat terjadi setelah pemberian intravena bolus bretilium. Bretilium hanya digunakan untuk keadaan gawat darurat.

    SOTALOL
Adalah penghambat kerja beta nonselektif yang juga memperpanjang masa kerja potensial dan merupakan obat antiaritmia yang efektif.

    VERAPAMIL
Mengahmbat saluran kalsium baik yang aktif maupun yang tidak aktif. Jadi, efeknya lebih jelas pada jaringan yang sering terangsang, yang berpolarisasi kurang lengkap pada keadaan istirahat, dan aktivitasnya hanya  tergantung pada aliran kalsium, seperti nodus sinoatrial dan atrioventrikular.

    DILTIAZEM DAN BEPRIDIL
Obat ini tampak sama manfaatnya dengan verapamil pada penanggulangan aritmia supraventrikular, termasuk control kecepatan pada fibrilasi atrium.


BERBAGAI MACAM OBAT-OBAT ANTIARITMIA

    ADENOSIN
Adalah nukleosid yang berada di seluruh tubuh secara alamiah. Adenosine menyebabkan muka merah pada kira-kira 20% pasien dan pernapasan singkat atau dada seperti terbakar lebih dari 10%.

    MAGNESIUM
biasanya digunakan untuk pasien aritmia yang disebabkan oleh digitalis yang mengalami hipomagnesemia, infuse magnesium telah ditemukan mempunyai efek antiaritmia pada beberapa pasien yang mempunyai kadar magnesium normal.

    KALIUM
Efeknya dapat disimpulkan :
    Kerja depolarisasi potensial istirahat
    Kerja potensial membrane yang menstabilkan


PRINSIP PENGGUNAAN KLINIK OBAT-OBAT ANTIARITMIA

Kemungkinan pengobatan dengan berbagai obat menjadi efektif tergantung pada hubungan antara dosis obat yang dibutuhkan guna menghasilkan efek terapi yang diinginkan dan dosis obat yang berhubungan dengan toksisitas.
Manfaat pengobatan antiaritmia sebenarnya secara relative sukar dibuktikan.
Berbagai ketentuan penting yang harus dibuat sebelum memulai pengobatan berbagai antiaritmia :
Berbagai factor yang menyebabkan aritmia harus disingkirkan
Diagnosa aritmia harus dibuktikan dengan tegas.
Penting untuk membuktikan dasar yang dapat dipercaya lalu menilai keuntungan berbagai penanggulangan pengaruh aritmia.
Hanya dengan identifikasi irama jantung yang abnormal tidak selalu butuh pengobatan aritmia.

Daftar Pustaka
Katzung, Betram G.1997.Farmakologi dasar dan klinik.Jakarta:EGC
Kee,Joyce L., Hayes, Evelyn R.1996.FArmakologi pendekatan proses keperawatan.Jakarta:EGC
Departemen Farmakologi dan terapeutik fakultas kedokteran universitas indonesia edisi 5.2007.FArmakologi dan terapi.Jakarta:Universitas Indonesia.
Tambayong, dr. Jan.2001.Farmakologi untuk keperawatn.Jakarta:Widya Medika.
Neal,Michael J.2006.At a glance Farmakologi Medis.Edisi 5.Erlangga:Jakarta

GLIKOSIDA JANTUNG & OBAT-OBAT LAIN YANG DIGUNAKAN DALAM PENGOBATAN GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Gagal jantung kongestif terjadi apabila curah jantung tidak cukup untuk mengedarkan oksigen yang diperlukan oleh tubuh. Beberapa vasodilator telah digunakan dengan hasil sangat baik. Obat seperti itu meliputi nitroprusid, hidralazin, nitrogliserin, kaptopril, enalaprin, lisinopril, dan penghambat enzim konversi-angiostensin lainnya.

FARMAKOLOGI DASAR OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN PADA GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Digitalis
Tanaman obat yang mengandung glukosida jantung telah lama dikenal oleh bangsa mesir kuno sejak 3000 tahun lalu, tetapi obat ini telah digunakan secara tak menentu serta dengan hasil bervariasi sampai abad 18, saat William Withering, seorang Dokter dan Ahli botani Inggris, menerbitkan risalah yang menjelaskan efek klinis suatu ekstrak tumbuhan (Digitalis purpurea, sumber utama obat ini).

Biripidin
Amrinon dan Milrinon merupakan senyawa biripidin baru yang dapat diberikan per oral/perenteral, tetapi hanya terdapat dalam bentuk parenteral. Biripidin meningkatkan kontraktilitas miokardium tanpa menghambat Na+/K+ ATPase atau mengaktifkan adrenoseptor.

Diuretika
Cara kerjanya terhadap gagal jantung dengan jalan mengurangi retensi garam dan air, dengan demikian mengurangi preload ventrikel. Pengurangan tahanan vena mempunyai dua efek yang berguna; mengurangitanda dan gejala, (endema) juga ukuran jantung yang berperan penting dalam memperbaiki fungsi secara efisien.

Penghambat Enzim Konversi Angiotensin
Obat serba guna ini mengurangi kadar angiostensin II, yang mengurangi tahanan perifer dengan demikian mengurangi afterload; juga retensi garam dan air.

Vasodilator
Obat ini mempengaruhi preload melalui venodilasi, atau mengurangi afterload melalui dilatasi arteri, atau keduanya.

FARMAKOLOGIK KLINIK OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN PADA GAGAL JANTUNG KONGESTIF

Digitalis Pada Gagal Jantung Kongestif
Pada kasus yang tepat, digitalis meningkatkan kerja sekuncup dan curah jantung. Peningkatan curah jantung (kemungkinan mengatur kembali sensitivitas baroreseptor secara langsung) menghilangkan perangsangan yang menimbulkan peningkatan aliran simpatis, serta denyut jantung dan tonus vascular menurun.

Penatalaksanaan Gagal Jantung Kronis
Langkah-langkah utama pengobatan pada gagal jantung kronik,
Mengurangi beban kerja pada jantung
a. Membatasi tingkat aktivitas
b. Mengurangi berat
c. Mengontrol hipertensi
Membatasi Natrium
Membatasi Air (jarang diperlukan)
Memberi Diuretik
Memberi Digitalis
Memberi Vasodilator
Memberi Obat-Obat Inotropik Terbaru

Apabila digunakan obat inotropik positif pada gagal jantung kronis, biasanya dipilih glikosida jantung. Harus ditekankan lagi bahwa digitalis merupakan obat yang berbahaya dan hanya sekitar 50% pasien dengan irama sinus normal akan mendapat perbaikan gagal jantung kongestif yang dapat dibuktikan.

Penatalaksanaan Gagal Jantung Akut
Gagal jantung akut sering terjadi pada pasien gagal jantung kronis. Serangan seperti itu biasanya diakitkan dengan peningkatan gerak badan, emosi, adanya garam dalam makanan, ketidakpatuhan terhadap terapi medis, atau peningkatan kebutuhan metabolisme yang disebabkan oleh demam, anemia, dan sebagainya.
Karena pentingnya pengenalan dan evaluasi cepat atas perubahan status hemodinamik, maka jauh lebih pentingmendapatkan ukuran kuantitas pada gagal jantung akut daripada gagal jantung kronik.


Daftar Pustaka
Katzung, Betram G.1997.Farmakologi dasar dan klinik.Jakarta:EGC
Kee,Joyce L., Hayes, Evelyn R.1996.FArmakologi pendekatan proses keperawatan.Jakarta:EGC
Departemen Farmakologi dan terapeutik fakultas kedokteran universitas indonesia edisi 5.2007.FArmakologi dan terapi.Jakarta:Universitas Indonesia.
Tambayong, dr. Jan.2001.Farmakologi untuk keperawatn.Jakarta:Widya Medika.
Neal,Michael J.2006.At a glance Farmakologi Medis.Edisi 5.Erlangga:Jakarta

Vasodilator Dan Pengobatan Angina Pektoris

Angina pektoris adalah kondisi yang paling sering melibatkan iskemia jaringan dimana obat-obat vasodilator digunakan. Angina (nyeri) disebabkan oleh timbunan metabolit didalam otot jantung; Angina Pektoris adalah nyeri dada hebat yang terjadi ketika aliran darah koroner tidak cukup memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh jantung.

FARMAKOLOGI DASAR OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGOBATI ANGINA

Ketiga kelompok obat-obat yang berguna pada angina mengurangi kebutuhan oksigen miokard dengan cara mengurangi tahanan vascular perifer, dengan mengurangi curah jantung atau keduanya.

Nitrat & Nitrit
Obat-obat ini adalah ester asam nitrit dan nitro dari polialkohol. Bervariasi mulai dari cairan yang sangat mudah menguap (amil nitrit) sampai yang padat (isosorbid dinitrat).

NITROGLISERIN
Nitrogliserin dan analognya adalah obat selektif yang tidak biasa, dalam dosis terapeutik, kerjanya terutama pada sel-sel otot polos. Kerja lain yang berarti dalam klinik adalah pada agregasi trombosit.

Obat-obat kalsium antagonis
Kalsium antagonis adalah obat yang aktif per oral. Obat-obat ini ditandai oleh adanya efek first pass yang tinggi, ikatan protein plasma yang tinggi, dan metabolisme yang hebat.
Verapamil, kalsium antagonis pertama yang bermanfaat dalam klinik, adalah hasil usaha untuk mensintesa analog papaverin yang lebih aktif, suatu alkaloid vasodilator yang ditemukan dalam opium poppy.
Penderita-penderita yang sedang mendapat obat-obat penghambat adrenosptor beta lebih sensitif terhadap efek kardiodepresan kalsium antagonis. Toksisitas minor biasanya tidak memerlukan penghentian obat meliputi, flushing, edema, pusing, hyperplasia, gingiva, mual, dan konstipasi.

Obat-obat penghambat Adrenoseptor Beta
Walaupun penghambat adrenoresptor beta bukanlah vasodilator, obat-obat ini sangat berguna dalam pengobatan angina pektoris. Efek-efek obat penghambat beta yang menguntungkan terutama berhubungan dengan efek hemodinamiknya, penurunan denyut jantung, tekanan darah, dan kontraktilitas jantung yang mengurangi kebutuhan oksigen miokard baki pada saat istirahat maupun aktivitas fisik.
Efek-efek yang tidak diinginkan dari obat penghambat beta meliputi suatu peningkatan volume end-diastolic yangmenyertai perlambatan denyut jantung dan peningkatan dalam ejection time.

FARMAKOLOGI KLINIK DARI OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGOBATI ANGINA

Prinsip-prinsip Terapi Angina
Pengobatan angina dan manifestasi lain-lain dari iskemia miokard didasarkan pada pengurangan kebutuhan oksigen miokard yang iskemik secara potensial untuk mengembalikan keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard.

Angina pada Waktu Latihan (Angina of Effort)
Banyak penelitian mennjukkan bahwa nitrat, kalsium antagonis, dan penghambat beta meningkatkan waktu ke onset angina dan depresi ST selama tes treadmill pada penderita-penderita angina latihan.

Daftar Pustaka
Katzung, Betram G.1997.Farmakologi dasar dan klinik.Jakarta:EGC
Kee,Joyce L., Hayes, Evelyn R.1996.FArmakologi pendekatan proses keperawatan.Jakarta:EGC
Departemen Farmakologi dan terapeutik fakultas kedokteran universitas indonesia edisi 5.2007.FArmakologi dan terapi.Jakarta:Universitas Indonesia.
Tambayong, dr. Jan.2001.Farmakologi untuk keperawatn.Jakarta:Widya Medika.
Neal,Michael J.2006.At a glance Farmakologi Medis.Edisi 5.Erlangga:Jakarta

Obat-Obat Antihipertensi

Kamis, 30 Desember 2010

Hipertensi & pengaturan tekanan darah

Tekanan darah tinggi (Hipertensi) terjadi bila volume darah lebih besar dibandingkan dengan ruang yang tersedia didalam pembuluh darah.

Diagnosa :
Diagnosa hipertensi didasarkan pada pengukuran berulang-ulang dari tekanan darah yang meningkat. Diagnosa diperlukan untuk mengetahui akibat hipertensi bagi penderita; jarang untuk menetapkan sebab hipertensi itu sendiri.
Harus diingat bahwa hipertensi dinyatakan berdasar pengukuran tekanan darah dan bukan pada gejala yang dilaporkan penderita. Sering hipertensi tidak memberikan gejala (asimpomatik) sampai terjadi atau telah terjadi kerusakan end organ.

Etiologi :
Penderita-penderita yang tidak diketahui sebabnya disebut penderita hipertensi esensial. Umumnya peningkatan tekanan darah ini disertai peningkatan umum resistensi darah untuk mengalir melalui arterioli, dengan curah jantung normal. Peningkatan tekanan darah biasanya disebabkan kombinasi berbagai kelainan (multifaktorial). Bukti-bukti epidermiologik menunjukkan adanya faktor keturunan (genetik), ketegangan jiwa dan faktor lingkungan dan makanan (banyak garam dan barangkali kurang asupan kalsium).

Farmakologi dasar obat-obat Antihipertensi

Semua obat antihipertensi bekerja pada satu atau lebih dari empat tempat kontrol anatomis dan menghasilkan efeknya dengan mengganggu mekanisme pengaturan tekanan darah yang normal. Penggolongan obat-obat antihipertensi paling mudah berdasarkan mekanisme dimana tempat kerjanya. Beberapa juga berguna untuk pengobatan angina atau gagal jantung.

Diuretika
    Menurunkan tekanan darah dengan menghabiskan natrium tubuh dan mengurangi volume darah serta mekanisme kerja lainnya. Mula-mula diuretika menurunkan tekanan darah dengan mengurangi volume darah dan curah jantung; resisten vaskular perifer mungkin meningkat.
    Natrium diperkirakan berperan dalam resistensi vaskular dengan meningkatkan kekakuan pembuluh darah dan reaksi saraf, kemungkinan berhubungan dengan peningkatan pertukaran natrium-kalsium yang menghasilkan suatu peningkatan kalsium intraselular. Efek ini dilawan oleh diuretika atau pembatasan natrium.
  
  
Diuretik Tiazid           
Klorotiazid         
Hidroklorotiazid           
Klortalidon         
Metolazon           
Indapamid          
Hidroflumetiazid  

Diuretik Loop
Furosemid     
Bumetanid
Asam Etakrinat
Torsemid



Diuretik Hemat Kalium
Spironolakton

Amilorid
Triamteren

Diuretik Tiazid
Cocok untuk kebanyakan penderita hipertensi ringan dan sedang dengan fungsi ginjal dan jantung yang normal.
Menghambat reabsorbsi natrium dan klorida pada ansa henle asenden tebal dan awal tubulus distal. Meningkatkan volume urine.

Diuretik Loop
Diuretika yang lebih kuat, menghambat reabsorbsi klorida pada ansa Henle asenden tebal. Sering digunakan untuk mengurangi endema paru pada pasien-pasien gagal jantung kongestif. Dapat meningkatkan toksisitas obat yang menyebabkan kerusakan pada telinga dan pada ginjal.

Diuretik Hemat Kalium
Berguna untuk menghindari kehilangan kalium yang berlebihan, terutama pada penderita yang sedang mendapat terapi digitalis, dan untuk mempertinggi efek natriuretik dari diuretika lainnya.

  
Obat Simpatoplegik
Menurunkan tekanan darah dengan cara resistensi vascular tepi, menghambat fungsi jantung, dan meningkatkan penyimpanan darah vena dalam pembuluh darah vena yang besar.

    METILDOPA
Bermanfaat dalam pengobatan hipertensi ringan sampai sedang. Menurunkan tekanan darah terutama dengan mengurangi tahanan pembuluh darah tepi, dengan suatu frekuensi pengurangan denyut dan curah jantung yang bervariasi. Keuntungan menggunakan metildopa adalah karena metildopa menyebabkan penurunan resistensi vaskular ginjal. Efek yang tidak diinginkan dari metildopa adalah berhubungan dengan system saraf pusat. Paling sering adalah sedasi yang hebat, terutama pada saat permulaan pengobatan.

    KLONIDIN
Penurunan tekanan darah arteri oleh klonidin disertai oleh penurunan tahanan vaskuler ginjal dan aliran darah ginjal tidak terganggu. Mulut kering dan sedasi merupakan efek-efek toksik yang sering timbul. Klonidin tidak boleh diberikan pada penderita yang mempunyai resiko depresi mental dan obat harus dihentikan bila depresi mental terjadi selama masa terapi.


VASODILATOR LANGSUNG
Mengurangi tekanan dengan cara merelaksasi otot polos vascular, sehingga mendilatasi otot polos vascular, sehingga mendilatasi pembuluh resisten dan sampai derajat yang berbeda-beda meningkatkan juga kapasitan.

    HIDRALAZIN
Suatu derivat hidrazin, melebarkan arterioli tetapi bukan vena. Hidralazin telah ada sejak lama, bisa digunakan secara lebih efektif, terutama pada hipertensi berat. Efek samping paling sering adalah sakit kepala, nual, anoreksia, bekeringat, dan kemerahan pada wajah.

    MINOKSIDIL
Vasodilator per oral yang sangat efektif. Efek tersebut dihasilkan oleh pembukaan kanal kalium pada membrane otot polos oleh minoksidil sulfat, suatu metabolit yang aktif. Takikardia, palpitasi, angina, dan edema bisa ditemukan bila dosis penghambat beta dan diuretika tidak cukup. Sakit kepala, berkeringat, dan hipertrikosis, yang khususnya mengganggu bagi wanita, merupakan toksisitas yang agak sering.

    NATRIUM NITROPRUSID
Vasodilator kuat yang diberikan secara parenteral yang digunakan didalam pengobatan hipertensi gawat dan kegagalan jantung yang berat. Melebarkan pembuluh darah arteri dan vena, menghasilkan pengurangan tahanan vaskular perifer dan venous return. Toksisitas yang paling berbahaya adalah berhubungan dengan terjadinya akumulasi sianida; metabolic asidosis; aritmia, hipotensi hebat, dan kematian.

    DIAZOKSID
Suatu dilator arteri yang efektif dan memiliki kerja yang relatif lama, diberikan secara parenteral yang digunakan untuk mengobati hipertensi gawat.

Obat-obat yang menghambat produksi dan kerja angiostensin
Dan oleh karena itu mengurangi tahanan perifer vaskular dan volume darah (secara potensial).

    SARALASIN
Suatu analog dan penghambat kompetitif daripada Angiostensin II                   pada reseptornya. Menghambat efek-efek pressor dan pelepasan Aldosteron dari Angiostensin II yang diberikan secara infus dan menurunkan tekanan darah pada keadaan rennin tinggi seperti stenosis arteri ginjal.

    Inhibitor Angiostensin-Converting Enzyme (ACE)

    Kaptopril
Kaptopril tidak memiliki aktivitas pressor. Jadi, aktivitas hipotensif kaptopril kemungkinan dihasilkan dari kerja penghambat pada system angiostensin rennin dan suatu kerja rangsangan pada system kinin kalikrein.

    Enalapril
Suatu prodrug yang diubah oleh deesterifikasi menjadi suatu penghambat coverting enzyme, enalaprilat, yang memiliki efek-efek yang untuk penggunaan intravena, terutama untuk hipertensi gawat.

  
 Lisinopril
Suatu lisin derivate dari enalaprilat. Diabsorbsi dengan lambat, dengan kadar darah puncak kira-kira 7jam setelah suatu dosis.

  
 Benazepril, Fosinopril, Kuinapril, dan Ramioril
Kelompok yang masa kerjanya panjang dan baru-baru ini di perkenalkan.


FARMAKOLOGI KLINIK OBAT-OBAT ANTIHIPERTENSI

Sekali diagnosa hipertensi ditegakkan, harus dipertimbangkan apakah perlu diobati dan obat apa yang harus dipakai. Tingginya tekanan darah, umur dan kelamin penderita, beratnya kerusakan organ karena hipertensi, dan ada tidaknya resiko kardiovaskular semuanya harus dipertimbangkan.
 

Copyright © 2009 Grunge Girl Infinityskins